KETERAMPILAN PESERTA DIKLAT TEKNIS SUBSTANTIF PEMBELAJARAN TEMATIK MI DALAM PRAKTIK PEMBELAJARAN DI BALAI DIKLAT KEAGAMAAN SURABAYA

Penulis

  • Zubaidah . Minister Of Religion Affair

DOI:

https://doi.org/10.52048/inovasi.v13i3.88

Kata Kunci:

2013 curriculum, 21st century learning, thematic learning

Abstrak

Kurikulum berfungsi sebagai jantungnya pendidikan (curriculum is the heart of education) sehingga
kurikulum 2013 revisi 2017 yang bercirikan pembelajaran abad 21 memberikan perhatian yang lebih
besar pada pendidikan. Pola pendidikan yang baru diharapkan mampu menghasilkan lulusan yang
berkarakter dan siap menghadapi tantangan-tantangan di masa mendatang, akan tetapi pada pelaksanaannya

masih dijumpai guru kesulitan mengintegrasikan karakter dalam pembelajarannya, sehingga
pembelajaran masih menekankan pada substansi atau materi ajar untuk mengejar target pembelajaran.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kompetensi peserta diklat Pembelajaran tematik MI
dalam melaksanakan Pembelajaran, adapun metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah
deskriptif kualitatif yang didahului dengan pendekatan kuantitatif. Pemanfaatan kedua pendekatan ini
dapat dikombinasikan agar dapat menghasilkan kesimpulan yang lebih sempurna. Hasil penelitian ini
dapat digambarkan kemampuan responden yang diambil dari guru kelas 1dan kelas 4 memiliki
kemampuan ”baik” dalam praktik pembelajaran dengan prosentase nilai sebesar 75,7 %
Direkomendasikan pada peserta Diklat Teknis Substantif Pembelajaran Tematik MI agar semakin meningkatkan

kemampuan yang dimiliki dan diharapkan menambah wawasan dengan mempelajari peraturan
kurikulum 2013 yang terbaru terutama dalam mengelola pembelajaran.

Unduhan

Data unduhan belum tersedia.

Biografi Penulis

Zubaidah ., Minister Of Religion Affair

Balai Diklat Keagamaan Surabaya

Unduhan

Diterbitkan

2019-06-27

Cara Mengutip

., Z. (2019). KETERAMPILAN PESERTA DIKLAT TEKNIS SUBSTANTIF PEMBELAJARAN TEMATIK MI DALAM PRAKTIK PEMBELAJARAN DI BALAI DIKLAT KEAGAMAAN SURABAYA. Inovasi: Jurnal Diklat Keagamaan, 13(3), 93–109. https://doi.org/10.52048/inovasi.v13i3.88