Pengembangan Media Pembelajaran Telegram Untuk Meningkatkan Kemampuan Menyimak Dan Berpikir Kritis Di Sekolah Dasar
DOI:
https://doi.org/10.52048/inovasi.v17i1.399Kata Kunci:
media, telegram, kemampuan menyimak, berpikir kritisAbstrak
Pengembangan media pembelajaran telegram ini didasarkan pada kenyataan bahwa kemampuan menyimak dan berpikir kritis siswa masih kurang. Hal ini disebabkan karena keterbatasan media pembelajaran dalam penyampaian materi pelajaran Bahasa Indonesia terutama pada kemampuan menyimak. Dengan adanya pengembangan media pembelajaran telegram ini dapat membantu siswa dalam belajar dengan mudah. Tujuan penelitian dan pengembangan ini adalah untuk mengetahui kualitas media dari segi kepraktisan, kevalidan dan keefektifan media. Metode penelitian yang digunakan oleh peneliti adalah Research and Development (R&D) dengan model yang dikembangkan oleh Borg and Gall. Tekhnik pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan angket, hasil pre-test dan post-test, lembar validasi dan observasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa proses pengembangan melalui tahapan analisis, desain, pengembangan, implementasi dan evaluasi. Adapun kevalidan media menunjukkan bahwa hasil validasi ahli materi memperoleh skor sebesar 94,29, hasil validasi ahli media memperoleh skor sebesar 84,61 dan hasil kevalidan oleh praktisi memperoleh skor sebesar 95. Kepraktisan media menunjukkan bahwa hasil angket kepraktisan guru memperoleh nilai sebesar 95% dan hasil angket kepraktisan siswa memperoleh nilai sebesar 94,47%. Keefektifan media pembelajaran telegram memperoleh nilai sebesar 82,64. Berdasarkan hasil kepraktisan, kevalidan dan keefektifan tersebut, dapat disimpulkan bahwa kepraktisan media termasuk dalam kategori sangat praktis, kevalidan media dan materi termasuk dalam kategori sangat valid, keefektifan media termasuk dalam kategori sangat baik.