Padeki Korru Perspektif Hukum Islam
DOI:
https://doi.org/10.52048/inovasi.v15i2.249Kata Kunci:
Perspektif Islam, Padeki Korru, Tradisi SumbaAbstrak
Kajian ini dilatarbelakangi tradisi masyarakat Sumba yang saling menyentuhkan hidung saat bertemu, biasa disebut Padeki Korru, dilakukan terhadap kaum sejenis atau lawan jenis dan telah dilakukan turun temurun. Tujuan kajian ini adalah ingin mengetahui pandangan hukum Islam mengenai tradisi adat Padeki Korru. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif, dengan narasumber penduduk Sumba Barat beragama Islam, non-Muslim dan Muallaf sebanyak 12 orang. Penelitian ini mendapatkan hasil bahwa tradisi Padeki Korru ini merupakan ‘urf yang fāsid karena keluar dari ketentuan syariat dalam hal larangan menyentuh kepada yang bukan mahram. Ketika dilihat dari titik sebagai wujud toleransi beragama dan menghindari gunjingan yang ditakutkan akan mengarah pada konflik/pertikaian, peneliti mengarahkan ini dalam tingkatan darurat yang ke dua, yaitu hanya dalam keadaan terdesak (Ẓarūrāt) dibolehkan melakukan tradisi.